Rabu, 24 Desember 2014

MAHA CINTA RAHWANA #3

  Dalam pelajaran di Sekolah dasar
dan SMP biasanya RAMAYANA hanya disampaikan pada epos ke-5 saat
Rama di bantu pasukan kera yang
dipimpin Hanoman akhirnya mengalahkan pasukan Raksasa yang
dipimpin Rahwana.
    Shinta pun kembali ke pelukan Rama, sedangkan Rahwana gugur dalam perang. Rama sebagai simbol Kebaikan mengalahkan Kejahatan, and happy ending.
   Kenyataanya itu hanya sampai pada
epos 5 dari keseluruhan 7 epos
Ramayana. 
  Pertempuran di Alengka, kerajaan Rahwana adalah awal dari
Epos 6, yang menunjukkan cerita
betapa maha cinta-nya si Raja
Raksasa Rahwana. Bagaimana
disana ditunjukkan bahwa tidak ada
yang benar-benar jahat, dan tidak
ada yang benar-benar baik. 2 sisa
epos ini yang telah diangkat oleh
Sudjiwo Tedjo dalam "konser Maha Cinta Rahwana".
 
****
 Shinta telah kembali ke daerah hutan
Bharata tempat Arjuna membangun
kerajaanya, Shinta dan Rama tidak hidup bahagia,  namun ketika Shinta ketahuan Hamil. Saat itu Rama murka. Dia menuduh bahwa selama masa
penyekapan Shinta oleh Rahwana,
mereka sempat bercampur dan anak
dalam kandungan Shinta adalah
anak dari Rahwana.
Shinta sedih bercampur  kecewa atas tuduhan Rama, dia menjelaskan bahwa dia tidak pernah bercampur dengan Rahwana.  karena kenyataanya Rahwana takut menyentuh Shinta karena dia tahu kalau dia berani menyentuh Shinta, sang putri yang sangat ia cintai tidak akan segan
untuk bunuh diri.
   Ego Rahwana memang memaksa untuk memiliki Shinta, tapi pada akhirnya Hatinya menang
karena tidak mungkin tega menyakiti kekasih yang dia Cintai.
  Tak lama kemudian Rama menuntut Shinta untuk membuktikan kesucianya
dengan ritual pati obong. Sebuah
ritual melompat kedalam api. Shinta
bersedia, demi membuktikan
pengabdianya kepada sang suami.
  Sebuah api unggun besar di buat di
alun-alun kota Ayodya. Di saksikan oleh
Rama, Lesmana dan Puluhan warga
Shinta melompat kedalam api
unggun tanpa ragu, karena dia benar benar tidak bercampur dengan Rahwana. Setelah berjam-jam api
bergolak dengan panas, api unggun
itu padam dan Shinta selamat. Bukti
bahwa Shinta suci.
   Lesmana dan warga bersorak
gembira dengan hasil itu, tapi tidak
dengan Rama. Rama masih ragu
dengan kesucian Shinta.
  Malam hari setelah Ritual Pati obong dia mengajak Lesmana untuk bicara 4 mata. Dia meminta lesmana untuk membawa Shinta ke tengah hutan Baratha dan membunuhnya. Pada awalnya Lesmana menolak melakukan itu, karena shinta telah rela melakukan Ritual pati obong dan dia berhasil selamat, itu sudah membuktikan kesuciannya menurut Lesmana,        Tapi karena itu adalah perintah dari kaka sekaligus Rajanya akhirnya dia menyanggupi.
Pagi harinya, Lesmana mengajak
Shinta ke tengah hutan. Alih-alih
membunuh Shinta disana , ternyata dia
membuatkan sebuah rumah pohon
untuk Shinta tinggali.
 Dia lantas menceritakan permintaan Rama kepadanya, Shinta menangis sejadi- jadinya, dia sangat kecewa kepada sosok Rama yang telah ia bela2 sampai2 merelakan melakukan pati obong namun Rama tega menyuruh Lesmana untuk membunuhnya, namun di sela kesedihan itu ia sangat berterima kasih pada kebaikan hati Lesmana.
   Lesmana pun meninggalkan Shinta di
tengah hutan dalam keadaan hamil,
tapi itu adalah hal terbaik yang bisa
dilakukannya untuk menyelamatkan
nyawa Shinta.
 Dalam perjalanan pulang dia
sempatkan berburu Rusa, anak panah
yang masih ada darah rusa itu di
serahkan ke Rama sebagai bukti
bahwa dia telah membunuh Shinta.
  Rama senang, dan beberapa waktu
kemudian menikah dengan adik
sulung Rahwana, Surpanakha yang
sebelumnya dijadikan tawanan
perang oleh Rama.
  Rama akhirnya menghabiskan masa hidupnya bahagia dengan istri dan selir-selir di kerajaan yang dia bangun.
  Namun Nasib lain di alami Shinta. Beberapa bulan setelah dia ditinggal Lesmana di tengah hutan,
usia kandungnya sudah sampai pada waktu melahirkan. Saat itu hujan badai
diluar rumah pohon yang di buatkan Lesmana. Tanpa pertolongan seorang
dukun beranak Shinta berjuang
melahirkan anaknya. Dalam rasa
sakit yang hebat dia berusaha
meraih-raih tirai untuk digenggam
sambil dia mendorong anaknya keluar.    Malang dia meraih ekor seekor ular raksasa. Sontak Shinta pun Kaget dan panic, dua anak kembar Shinta lahir,
namun Shinta sendiri tidak selamat.
   Dalam keadaan yang sangat kritis itu jiwa Rahwana menerobos keluar dari
Dhurma (alam setelah mati)
menjemput ke-2 anak kembar Shinta
dan menyerahkan dalam asuhan
Valmiki (seorang sakti, resi, dewa).
  Dalam perjalananya ke Kahyangan
untuk menemui Valmiki, Rahwana
membentangkan dua anak kembar
yang akhirnya diberi nama Lava dan
Khusa kepada dunia. Dia bertutur
Hai Dunia? Sesungguhnya siapa
yang Banjingan? Aku atau Rama?”.

****
   Well ya Ramayana memang
merupakan sebuah karya sastra yang
mengagumkan. Betapa dalam tiap
epos-nya mengundang kita untuk
berdecak kagum dengan aksi, emosi,
dan penokohan karakternya.

  ***
Satu hal tentang Ramayana, di cerita
itu tidak ada ada karakter yang
benar-benar baik, dan tidak ada
yang sepenuhnya hitam. Lihatlah
Rama, yang heroic tapi tega
menyuruh adiknya untuk membunuh
istrinya, dan bahkan menikah
dengan adik sulung musuh
bebuyutanya. Lihatlah Lesmana,
yang loyal dan setia tapi dalam
kebingungnya dia memilih
menghianati raja sekaligus
kakaknya. Lihatlah Shinta, yang setia
namun di Hatinya mengagumi
Rahwana dengan diam-diam.
Lalu Rahwana, sang Maha Cinta. Dia
yang sangat Jahat dengan merebut
Shinta dari Rama namun tetap
mencintai Shinta meskipun dengan
cara yang salah.
  Betapa dia sangat takut untuk menyakiti orang yang dicintainya. Mati untuknya, kemudia
menerobos keluar Dhurma untuk
menyelamatkan anak dari orang
yang di Cintainya.

***
 Maha Cinta Rahwana...

Selasa, 16 Desember 2014

GELEMBUNG RAHWANA #3

Setelah mendengar suaramu malam ini... mood untuk menulisku kembali lagi... kita terasa masih saling mencintai,
    Aku tau kamu masih mencintaiku meskipun kamu tak mau mengungkapkannya padaku, yang jelas seperti apa yang kamu katakan, kangen,cinta,sayang takperlu kita katakan, karena baik aku maupun kamu sudah tau perasaan diantara kita tanpa harus dikatakan,
 oh iya sinta aku hampir lupa cara kamu membawaku ke suasana yang hangat dalam obrolan sangat khas, aku di gelorakan bagai laut tanpa pantai, apa lagi saat kita saling berimajinasi sedang berdua di sebuah lapangan yang penuh dengan kambing, ketika aku mengajak kita saling berpelukan untuk melepas rindu kamu menolak dengan alasan bau kambing, ya kambing, aku kau imajinasikan bagi seorang penggembala kambing, tapi sinta aku ini rahwana yang selalu punya cara untuk memelukmu seperti agama.
   Aku punya ide bahwa aku dan kamu sama2 bau kambing dan kamu tidak bisa menggunakan alasan bau kambing untuk tidak memeluku, dan seperti biasa sinta kau ini adalah seorang wanita yang tidak pernah mengingkari deal yang sudah kita sepakati, kau pun memeluku dengan penuh rasa kangen di dadamu sampai terasa sesak di dadaku.
  Kita terlarut dalam obrolan tak lagi peduli siapapun, aku merasa seperti sedang duduk berdua di sofa yang paling nyaman diantara suara dedaunan pohon yang bergesekan karena tertiup angin,  sungguh nyaman sinta sampai sampai aku lupa mengatakan sesuatu kepadamu, namun aku tahu sinta engkau telah mengetahui pertanyaanku meski tak ku tanyakan padamu, engkau pun mencritakan kisah kita ketika kita bersama di jogja, berdua pergi ke acara sekatenan yang di adakan setahun sekali di sana, kita pergi ke alun2 utara yang penuh dengan game2 yang sangat seru, dan pergi ke alun2 kidul untuk makan di lesehan yang di kelilingi sepeda2 yang di hiasi lampu warna warni,
  Oh iya sinta, ada satu hal yang tidak bisa aku lupakan saat itu, ya. Saat kita hendak pulang dan aku tidak tahan untuk pergi buang air kecil, kita berdua pontang - panting mencari toilet umum, namun kita berdua hanya menemukan sebuah masjid yang sudah sangat gelap, awalnya aku ragu untuk masuk ke halaman mesjid itu, aku sangat salut padamu yang duduk setia di teras masjid tanpa lamu dan gelap di tambah lagi suara2 jangkrik yang menambah suasana mistis tempat itu, aku pun bergegas pergi ke toilet masjid itu dan alangkah kagetnya aku ketika melihat tulisan "kotak amal, apa anda tidak malu pergi ke masjid hanya untuk membuang kotoran" . Kata 2 sesakten yang akan membuat siapapun yang membacanya, membuka dompet dan mengeluarkan isinya untuk mengisi kotak tersebut.
 Akupun tak mau lama2 shinta, karena aku tahu kamu menungguku dengan rasa gelisah di teras masjid, baru kali ini shinta aku melihat sorang wanita sangat mencintai kekasihnya sampai2 rela menunggu kekasihnya buang air kecil di tempat yang sangat gelap, mungkin dari pengalaman itu aku sering mengatakan " romantis itu, wanita yang setia nungguin sendal kekasihnya ketika sedang jum'atan. "
  Oh iya ada yang lebih menarik lagi yah, saat itu aku dan kamu hendak kembali ke malioboro dan kita berdua sepakat untuk naik becak kan sinta, ada seorang tukang becak yang mengenakan kaos partai, ya kaos partai, tapi aku agak lupa partai apa dan rasanya tidak penting juga untuk kita bahas, lebih baik aku mengingat-ingat baju yang kamu pakai sinta, baju warna hijau kalau tidak salah kan sinta, iya kamu memakai baju warna hijau muda yang tipis, Aku tahu kamu kedinginan saat malam semakin larut makanya aku mengajakmu pulang, oh iya nafas tukang becak itu loh yang masih aku ingat, saat kita naiki berdua kebetulan jalan yang kita lewati agak nanjak dan berliku seperti cinta kita, sehingga tukang becak yang tidak aku tahu namanya itu ngos2an. Makanya di tengah perjalanan aku pura2 singgah ke ATM dulu, padahal aku tidak nga-ngapain di dalam, maaf kan aku menunda perjalanan pulang saat itu, aku tahu kamu sudah sangat kedinginan, tapi aku juga tahu kamu tidak mungkin tega membiarkan tukang becak itu mati kekurangan nafas kan sinta, heuheuheu. Lah kok malah jadi ngomongin tukang becak yah, padahal lebih banyak lagi cerita yang tidak kalah seru dari itu. Seperti saat naik kora-kora itu loh. Tapi aku tiba2 ngantuk.....

GELEMBUNG RAHWANA #2

Sinta, aku terlalu demam rindu sampai lupa belum ku katakan selama ini aku tinggal di wilayah Pucung. Ya. Pucung. Di kabupaten dngn empat sumbr daya utama matahari, udara, laut, dan bumi itu ada suatu jalan. Namanya Kundalini. Kiri-kanannya tumbuh pohon mahoni dan ketapang. Mereka berselang-seling. Dari bwh sampai kira-kira stinggi ubun2mu, dilabur kapur putih...
  Bila malam bertambah malam, Sinta, sorot lampu kendaraan yg insomnia akan membuat kiri kanan jalan Kundalini tampak bagai barisan aksen warna putih sepatu2 militer. Indah, senyap, sekaligus mengerikan. Jalan itu membentang amatlah panjang dari pusat kota. Ujungnya mentok ke suatu dusun. Namanya dusun Chakra Cikri. Aku di situ
  Orang2 slalu bertanya. Apakah jalan dari pusat kota menuju dusun Chakra Cikri Lurus atau berkelok. Mungkin mereka belum tau perkataan syekh Among Raga dalam serat Centininya yg mengatakan "Tak usah merasa paling suci, Karena setiap jalan Lurus maupun bengkok, ada kubangannya", mungkin bagi sebagian orang memaknai perkataan itu hanya sekedar perkataan. Tapi aku tau kamu bukan orang yang seperti itu Sinta, menurutku kata2 itu memiliki makna yg sngt besar.
 Setiap belanga, ada asam garamnya, ada pahit getirnya...
  Aku yakin bila suatu saat hari kamu juga akan bertandang ke gubukku, dengan barisan bunga kana merah kekuningan di sela2 setiap pohon mahoni, aku yakin kamu tak akan bertanya kepada siapapun. Siapapun bisa berwajah orang yg hendak pergi ke ladang maupun pasar, karena di sini kebanyakan orang mencari nafkah di ladang maupun pasar. Aku yakin mustahil kamu bertanya kpda mereka lempeng atau berkelokkah jalan Kundalini menuju gubukku. Karena aku merasa Kamu lah Among raga itu Sinta, karena dalan serat centininya Among raga itu berkata padaku "Among" itu 'membimbing, mengasuh, menggembala. Raga ya raga, dia itu siapapun yg ada di berbagai musim tak lain kecuali among raganya. Aku merasa among raga ada dalam dirimu Sinta.
 Temanku banyak bercerita tentangmu, kalau kamu sangat mirip among raga....

Rabu, 26 November 2014

MAHACINTA RAHWANA #2

Di hutan Dandaka ketika matahari tepat di ubun2 kepala. Sinta berjumpa dengan seorang lelaki yang sangat gagah. Matanya sepuluh, dengan raut wajah yang ganas. Lelaki yang membuat wanita yang iya pandang merasa dirinya telanjang. Sangat jauh berbeda dengan suaminya yang sangat lemah lembut dan penuh kasih sayang. Ya.. Itu dia Rahwana dengan sejuta pesonanya, mampu memikat istri seorang kesatria yang sangat bijaksana dan lemah lembut dari kerajaan Ayodya. Rama..
   Mata sinta hampir tidak terpejam, badannya gemetar. Jantungnya berdegup tak seperti biasanya. Entah rasa takut atau rasa kagum yang begitu hebat yang mampu membuat permaisuri dari kerajan Ayodya itu bertingkah tak seperti biasanya..
  ***
Entah angin apa yang membuat seorang Rama mengajak Permaisurinya pergi berburu ke hutan dandaka. Perbatasan antara kerajaan Ayodya dan Kerajaan Alengka..
  Kerjaan Alengka yang di pimpin seorang raja yang terkenal sangat bringas dan tidak memiliki rasa belas kasihan kepada kerajaan lain. Rahwana Terkenal memiliki kesaktian yang sangat mumpuni yang tidak terkalahkan. Namun di siang itu orang yang hampir tidak pernah tersenyum selama hidupnya menampakan keceriaan di wajahnya ketika melihat sesosok perempuan bak bidadari. Namun ia melihat perempuan itu bersama dengan raja Ayodya.
 Angin tiba2 berhembus udara dingin terasa sangat panas di dada seorang Rahwana yang sedang bergejolak. Rama yang sudah tak asing lagi dengan raja Alengka itu langsung mengajak Permaisurinya kembali, karena dia merasa ada yang tidah beres dengan tatapan mata Rahwana yang terlihat membara.
 Rahwana sendiri bak tersambar aliran listrik. Tubuhnya kaku dan tidak beranjak sedikitpun dari tempat awal berdiri.  Sampai tak sadar bidadari yang telah puluhan tahun iya tunggu telah lenyap dari hadapannya. Rahwana pun mengerang "Siapa gerangan Engkau wahai Gadis jelmaan dari Bidadari, Aku akan mencarimu walau sampai ujung dunia"..
  Rahwana pun kembali ke kerajaannya dengan rasa penuh penasaran akan siapa sebenarnya perempuan yang mampu membuat lelaki lupa akan  kesedihin dirinya.. "Mungkin alasan Tuhan menciptakan air mata perempuan, Agar lelaki lupa akan Air matanya sendiri"..
 Rahwana menemui Indrajit patih kepercayaannya dan menanyakan prihal siapa sebenarnya perempuan yang mampu membuatnya menjadi bergejolak. Indrajit pun bercerita bahwa Perempuan itu adalah putri dari prabu Janaka yang sekarang menjadi permaisuri kerajaan Ayodya...
  Rahwana pun langsung meng hela nafas dan tak mengluarkan sepatah katapun dari mulutnya.
***

Minggu, 23 November 2014

YANG MENULIS INI GELEMBUNG RAHWANA #1

Perjumpaan pertama diriku dengan Sinta terjadi sebelum erupsi Merapi di Borobudur, Saat itu kamu bersikukuh bahwa yang menamaimu Sinta adalah petani, sedangkan bukti telah ku miliki bahwa yang menamaimu Sinta adalah Prabu Janaka...
Saat itu Kamu hanya diam dan memandang ke perbukitan Menoreh, padahal aku tidak berbohong namun kamu tetap diam, di sertai gerimis yang rintik diantara setupa yang berlumut biru aku ikut terpaku akan sikapmu,
Akupun bergegas ke puncak candi, senaik kamu dan rombonganmu menuju strata arpadatu, Tanpa sengaja aku berjumpa lagi denganmu, tiupan angin waktu itu menyibakan rambutmu yang hitam, aku biarkan kamu menutup sebagian wajahmu yang terkena sibakan rambutmu, kau tampak begitu manis di sertai rintik gerimis yang begitu tipis, rombonganmu pun semakin jauh meninggalkanmu aku tau kamu bertanya padaku hanya karena kamu ingin mereka kian jauh dari harsatmu, kan?,
Tiupan angin di puncak Arpadatu pun berhenti, hanya tersisa gerimis yang kian melebat baju dan rok satin mu basah kuyup, tak hanya rombonganmu candi dan seluruh isinya pun telah menghilang entah kemana, tiba-tiba kita tlah duduk berdua di kafe sambil menikmati kopi, di depan Ambarukmo plaza, Jogjakarta
***
     Hai sinta, apa kabar? Sudah dua tiga bulan kita tidak bertemu sejak kita ngopi di depan bunga2 melati yang wanginya tlah hilang karena saking banyaknya asap kendaraan yang lewat di depannya, kita tetap menikmati kopi yang sangat kental dengan pemandangan yang tak begitu indah,
eh gimana kabarnya Solo mungkin kamu terlalu sibuk Nostalgia di kota itu,    jadi nggak kamu pergi ke kebun teh Kemuning?, hemm tempat yang begitu sejuk dan hening, hanya terlihat para pemetik teh yang sedang sibuk memilih teh yang bagus, engkau duduk di pendopo2 yang di sediakan para pedagang jagung bakar sambil menikmati segelas teh panas, begitu kan ceritanya Sinta?,
  Tempat yang sangat menarik walau aku hanya mendengar ceritanya dari temanku,
  Di Jogja itu aku melihat kamu serbakesusu,mungkin kamu ingin segera pergi ke Solo atau pengin cepat2 berkunjung ke Kemuning?, memang tempat itu sangat menyedot perhatian.
  Eh, tapi kok, untungnya,, Untungnya itu lho dalam keadaan buru2 pun di Jogja kamu sudah cerita banyakhal, hampir seluruh isi dunia kamu ceritakan, seolah2 tak ada kecanggungan di antara kita,
  Di sofa itu, eh tidak, setahuku hanya bangku panjang di pinggir bunga2, Aku pun merasa nyaman padahal kita belum ada hubungan apa2 bahkan tak BBMan, Telfonan, maupun SMSan sebelumnya, Tahu2 ketemu , Tahu2 kita sudah relaks ngobrol panjang lebar denganmu,
  Aku bisa santai mengungkapkan segalanya kepadamu saat itu karena sorot matamu yang bisa kupercaya, Mungkin begitulah kalo harus kujelas-jelaskan alasannya, Ah, Sinta, aku tahu hidup dan manusia tak bisa dijelas-jelaskan.
  Hmmm,  Tapi, nggak apa2, ya, aku coba menjelas-jelaskan. Dari matamu aku melihat bahwa aku tidak ceroboh. Ceroboh, kok bisa-bisanya aku tuturkan banyak rahasia padahal kamu belum lama aku kenali.
  Kamu mendongak ketika aku berhenti bercerita padamu. Bibir rahangmu sedikit menganga. Kamu sibak rambutmu di kening. Pancaran matamu itu, Sinta, oh, Sinta.... pancaran matamu itu.... Tapi, lama2 aku ingin berkelana ke dalam matamu dengan meninggalkanmu seorang diri di antara bunga2 dan tempat yang sunyi. Kita pun berpisah.
***
  Sinta, sudah berapa kali aku mecoba menghubungimu? entah lah, aku pun tak peduli berapa kali aku menelfonmu, aku memastikan setiap tidurmu tersenyum dengan dongeng2 dariku, yang sebenarnya hanya akal2lanku saja. Aku pernah bercerita padamu bahwa Resi Wisrawa yang mengajarkan tentang paradoks.
  Ingatkah saat aku menceritakan "paradok itu Memasuki  kegelapan yang melindungi seluruh warna?"
  "Belum menang kalu belum beranu kalah. Belum besar kalau belum berani kecil...."
Jangan terlalu melihat sesuatu dengan Benar atau Salah saja, Benar dan salah sama saja.
  Benar dan salah tentu ada. "Tegakkan segitiga. Pada alas ada dua sudut. Sudut benar dan sudut salah. Seseorang akan salah ktka membunuh seseorang. Tarik sedikit demi sedikit alas segitiga ke atas. Ternyata, pembunuh itu benar krna klau seorang ini tdk di bunuh akan membunuh jutaan orang. Namun jka jutaan manusia tak di bunuhnya , makin bnyk penduduk berebut pangan. Peradaban takan lahir".
  Hening ...
  Hmmm... paradok... paradoks.. entahlah kamu dengar atau tidak dongengku yang itu...
***

J#NCUK

Di sini saya sering bilang Jancuk, dan banyak yang bertanya arti Jancuk??,
Yooo Untuk kali ini saya hanya copy paste dari
website "Sujiwo Tejo" yang membahas tentang #Jancuk

1. Aku pilih jwb ini dulu aja ya tweeps: tentang
Jancuk atau jamput

2. #JANCUK tuh ungkapan beragam dr
kemarahan sampai keakraban,tergantung sikon
seperti FUCK.Tp org munafik langsung nyensor

3. Itulah masyrkat munafik,lbh hormat pd orng
yg gak bilang #JANCUK n Fuck tp korupsi drpada
sbaliknya

4.Krn nuansa #JANCUK dr marah sampai
guyon,bagus for redam hati panas.Mestinya
Gayus Lumbuun n Ruhut Stompul pas berantem dulu pake “Jancuk”

6.Klo kita ceplas-ceplosgak mnafik Pak SBY bs pdato smbl tawa” #JANCUK aku gak takut
Malaysia.Tp masyrakt asal Njeplak aja”

7.Klo #JANCUK dianggep gak sopan,stop
pringatan Hari Pahlawan 10 November,krn gak
mungkin Bung Tomo n Arek2 Sboyo gak
“Jancuk”2an saat itu

8.Bahkan #JANCUK tuh dipakai misalnya mau
pinjem duit,”Jancuk,kamu bisa pinjemin aku
duit gak..Seminggu deh.” Djwb:Jancuk aku lg bokek…

9.Munafik!Munafik!Munafik!Lbh baik ngomong
#JANCUK tp gak korupsi dari pada soooooopan
tapi korupsi,taaaaiiiik!Munafik!!!Jancuk bangsa
ini Yup tp #JANCUK lbh kaya nuansa dibanding
asu bajindul dll RT @donimincuk: Sama kayak
‘asu’ kalo di jogja ya mas?

Itu khas Jatim khususnya Arek2
Suroboyo.Ungkapan geregetan yg beragam dr
marah sampai akrab tgntung konteks RT
@edychai: “jancuk” apa?

#Jancuk itu negri kaya minyak tp anehnya klo
harga minyak dunia naik malah panik,mestinya
kan berkah.Brarti minyak kita dikuasai asing!!

#Jancuk itu ketika dulu pemain bola Zidane
boleh ke istana pake jins,tp pemain band Ungu
gak boleh pakai jeans.Brarti kita ngeper ma Bule!

#jancuk tuh ketika kedubes AS jalan di dpnnya dilindungi sampai makan setengah jalan tp sebelahnya,kantor Wapres,gak dilindung2i amat

#jancuk tuh ktika musisi g boleh jiplak lagu tetapi Indonesia Raya jiplakan dr lagu Belanda/ Rusia spt kata para ahli tmasuk Remi Silado

#jancuk tuh ktika jelas2 Indonesia Raya cm pantas dinyanyikan presiden tp rakyat ikut2an.Masa’ rakyat bilang “..hiduplah rakyatku..” Sombong

#jancuk tuh ktika kita ngotot agar pjabat tak korupsi tapi kalo kita nikah kado pejabat kecil malah dirasani sekampung

#jancuk tuh ktika klo ad rokok ada “awas merokok dpt membahayakan…” Tapi klo ada pejabat g ad “awas korupsi dpt membahayakan..”

#jancuk tuh ktika bunuh diri g boleh tp klo hidup g dikasih lpngan kerja.Knpa g blak2an aj larang bunuh diri agar g bkurang pembayar pajak

#jancuk tuh ktika ngaku demokratis tp
governmentnya disebut “pemerintah” artinya “tukang perintah” knp g dicari istilah yg lebih enak

#jancuk,apa sih susahnya bikin beds atau label
“awas korupsi dpt membahayakan..” di baju pejabat bawah lencana.Rokok aja dikasih warning

#jancuk tuh ktika kita protes government/ penadbir (kamus Indonesia) tp nyebut government “pemerintah”.Lho tukang printah ya
ikutin aj

#jancuk,emang “pemerintah” ya mestinya cm Tuhan,g bisa didebat. Government sok jd “pemerintah”

#jancuk ktika qt disuruh bangga jd Indonesia tp buku sejarah gak direvisi,sjk SD dibilang Indo
dijajah 350 tahun,mestinya berperang

#jancuk ko dibilang 350 th dijajah,mestinya kan
350 th berperang,yg takluk kan kraton2nya
aj,pemberontakan rakyat terus di mana2

#jancuk,krn sejak SD ditanamkan kita dijajah
350 tn,bukan perang,kita jadi minder ke bule sampe sekarang.Kalah dlm nego2 kerja ma mrk

#jancuk,nikotin bahaya,tp korupsi jg bhya,di baju pjabat jg dijahit beds “awas korupsi sm
bahayanya ma kanker,impotensi,srangan
jantung..”

#jancuk, dibilang mobil mentri milik rakyat tp klo di jalan mentri papasan rakyat mau
nglahirin ud bukaan 8 apa mobilnya bs dipake?

#jancuk tuh klo wakil rakyat mrasa stara ma
kita,mestinya mrk lebih rendah dr kita, wakil
kok.Kok baju n mobilnya lbh bagus dr kita?

#jancuk tuh klo qt disuruh ngakuin supremasi
hukum pdhl hkum dasarnya UU bikinan
Parlemen,lembaga politik,banyak2an duit n suara

#jancuk,iya dong “pemerintah” kan tukang
perintah,pangreh praja,bukan pamong praja gmn demokratis

#jancuk asal kata dancuk,bhs arab da’
meninggalkanlah kamu, assyu’a kejelekan, krn logat jawa menjadi jancuk

#jancuk adalah ktika teroris diburu Densus 88
dan britanya digede2in tp koruptor yg jauh lebih
sadis dr teroris ndak diDor!!!

#jancuk tuh ktika teroris boleh ditembak tanpa
sidang,tp koruptor hrs disidang dulu berbelit2
dan abis itu gak didor pula

#jancuk: hidup tp gak bisa ksih nafkah sbnrnya
lebih mati drpd mati fisik.Itulah nasib 40 juta
org akibat HYPERLINK “ http://koruptor.Tp/ ” \t
“_blank” koruptor.Tp yg didor cm teroris

#jancuk, pramugari ragakan keselamatan
terbang orng2 pd malah ngobrol sendiri n bc koran,cb klo adik/anak sendiri dicuekin gt gmn
sakitnya

#jancuk,pidato trs marah2 krn gak didengerin
pdhl dia sendiri klo di psawat ga perhatiin pramugari waktu ragain keslamatan terbang..karma

#jancuk,ktika sudah tahu apal n bosen soal keslamatan terbang pdhl apa salahnya perhatiin
pramugrari,dia kan jg org yg perlu disimak..

#jancuk,ktika manusia emang “ngewuhno silit
dikukur”(merepotkan spt dubur
digaruk)..digaruk sakit gak digaruk gatel
HYPERLINK “http://twitter.com/ ” \l “earch/
%23peragaan” \t “_blank” #peragaan-
pramugari

#Jancuk,ngewuhno silit dikukur,pramugari
ngragain kslamatan trbang “demi keslamatan penump” penump malah tegang takut celaka

#jancuk,”ngewuhno silit dikukur”,ktika
pramugrari ngragain kslamatan trbang Krn ” peraturan penerbangan” penumpng bilng “ah,gak ikhlas”

#djancuk tuh ktk di pesawat slavery melayani kita tp seturun bandara jalannya
tegap,angkuh,nyalip kita,disapa gak nengok
HYPERLINK “http://twitter.com/ ” \l “earch/
%23pramugari” \t “_blank” #pramugari

#djancuk tuh ktika kliatan cuek pas ada orng ngamen tp telunjuknya ngetuk2 meja ikut nikmati irama musik,tp gak mau kasih duit

#Jancuk tuh ketika pegawai negeri suruh ngabdi
tapi gajinya jauh lbih rendah dari swasta.Brarti
sejatinya emang disuruh malakin swasta

#Jancuk tuh ktika anak pernikahan Indonesia-
Amerika disebut blasteran,tapi pernikahan
pegawai negeri-swasta ga.Pdhl keduanya ga sebangsa jg!

#jancuk: bungkus rokok dikasih stiker warning
kesehatan,tp bungkus pegawai negeri,baju,gak
dikasih “awas korupsi jauh lbh bahaya dr rokok”

#jancuk Tembakau emang bahaya,tp korupsi
jauh lbh bahaya. Korupsi lbh menyebabkan
ganggunan kehamilan n bahayakan janin akibat
dimiskinkan

#Jancuk munak banget bangsa ini,knp cuma
rokok yg tiap muncul di TV ada warning “..dpt bahayan khamilan..” Mestinya tayangan pejabat jg gt.

#Jancuk tiap tertayang sosok pejabat di TV,kalo cowok, hrus ada warning jg “awas orang ini jg
dpt membahayakan kehamilan n gangguan janin”
Kalau pejabat yg muncul di TV itu
perempuan,#Jancuk gampang, warningnya ganti
“Ssst..awas..orang ini bisa menyebabkan
impotensi..”

#Jancuk tuh satu2nya kata yg gak ada kata dasarnya,dikasih awalan Jan,akhiran Cuk RT
@HYPERLINK “ http://twitter.com/ArnaldoWenas ”
\t “_blank” ArnaldoWenas: PakDhe, Jancuk kata dasar apa sih?

#Jancuk,apa emang setiap hal harus ada
dasarnya.Jaksa Agung aja dilantik tanpa dasar
surat pengangkatan,cuma ditepuk2 pundaknya
kok!!

#Jancuk,aku marah.Apa Indonesia ada
dasarnya?Ada sih “fakir miskin n anak2 tlantar diplihara negara”, tapi ap dasar itu dipakai?

#Jancuk,aku marah.Apa Indonesia jg punya dasar? Ada sih “bumi n seisinya dikelola buat kemakmuran bersama scra koperasi”,tp dasar ini
work?

#Jancuk,klo emang dasar prekonomian itu koperasi,yg kata Bung Hatta soko guru perekonomian,ada gak gedung2 bagus milik koperasi? Banyak gak?

#Jancuk,jalanlah bahkan d jalan nama2
Pahlawan Besar,kyk Sudirman di Jakarta, ada gak gedung mentereng yg dimiliki koperasi?Cc
@HYPERLINK “ http://twitter.com/revolusianto ”
\t “_blank” revolusianto

#Jancuk,kalo Indonesia emang punya dasar,gak mungking tanah-airnya dikelola asing,kini tanah
marah dgn longsor dll,air marah dg
banjir.Karma

#Jancuk,kata Indonesia itu gak punya kata dasar juga,kayak Jancuk, dikasih awalan “Indon” oleh Malaysia,terus kita ksih akhiran
“Esia”.Puas?

Ndassmu Tet haha RT @masbutet: Kalo
@sudjiwotedjo tertayang di TV, hrus ada
warning jg “awas orang ini dpt menyebabkan
kehamlian ilegal

Ngakunya Negara Kelautan,tp generasi muda dibiarkan sebel ma laut.Mrek klo sebel ma orang,”Ke laut aja kamu”.Ini tmasuk #Jancuk

Jabatan Kapolri Pengabdian?Kok diperebutkan?
Pengabdian mestinya ngumpet2 klo dipilih kyk
Ketua RT.Brarti Kapolri lahan duit kipas2 #Jancuki

Oya ini jg Njancuki:Disuruh istirahat klo nyetir
ngantuk di jalan Tol,giliran kita selamat dan masih hidup eh gak dikasih lowongan kerja!!!!
Yg antijancuk akan berhadapan ma seluruh Nusantara krn Jancuk semarga ma Pukimak,sefam sama Bukucuki seketurunan Majapahit ma Naskeleng

Jancuk juga satu surjan/beskap ma
Bajindul,sebobotoh ma Anjiirr serumpun ma Pantek dll dll…kurang nasional apa Jancuk itu hayo…

Dengan kata2 yg bikin dada ini plong itulah kami akan selamatkan Indonesia dari revolusi
berdarah darah krn ditipu mentah2

#jancuk, secara etimologi mmg ada hub dgn ngencuk. ini setara dengan fuck di inggris.

2. #jancuk kmdian mnglamai prluasan makna shg dipakai scr meluas utk berbagai situasi, senang susah, marah,

3. #jancuk, dgn dmikian mmg bernasib sma dgn fuck, tdnya asosiatif dgn sex, tp kmdian maknanya meluas… RE http://bit.ly/cDVVo9

4. #jancuk, krn maknanya tlh meluas, pd hari ini mmg tidak bisa lg diartikan jorok, tp tgt konteks komunikasi. RE http://bit.ly/cDVVo9

5. #jancuk, sprt. halnya fuck, sering dipakai utk. mempertegas muatan emosional dr kalimat.
RE http://bit.ly/cDVVo9
@sudjiwotedjo Jancuk itu asli kosakata
Surabaya. Artinya Jaran Ngencuk. Dulu pernah dibuatkan seminar di Surabaya, bukan umpatan, cuma salam

6. Contoh: #jancuk! nang endi ae kon? (ke mana aja loe?). muatan emosinya bukan jorok, tapi: surprised ktmu tmn. RE http://bit.ly/cDVVo9

7. Contoh #jancuk tsg. kl di bhs inggris: where the fuck have u been man?, bukan jorok, tp surprised. RE http://bit.ly/cDVVo9

8. Contoh: #jancuk… enake reekkk. (enaknya rekkk…), nuansanya adalah senang, bukan
jorok… dst. dst. RE http://bit.ly/cDVVo9

Thanks dah nyimak... :)
Berfikir lah positif, jangan Munafik...

Sabtu, 22 November 2014

MAHA CINTA RAHWANA

Rahwana adalah pecinta sejati, hanya sebagian orang yang memahamu kesucian Cinta Rahwana kepada Sinta Seperti halnya Cintaku kepada seorang Gadis yang sampai saat ini tetap Aku cintai secara Tulus tanpa kalkulasi, Karena disaat kita mampu menjelaskan kenapa Cinta, itu bukan lagi Cinta itu Kalkulasi namanya, Cinta tidak karena-karena..
***

Rahwana tak pernah mengira, wangi bunga-bunga yang biasanya merekah ruah bagai sihir terindah di sekujur penjuru Taman Asoka ternyata bisa menjadi siksa yang mumpuni.
Pun tak pernah terbayang oleh Rahwana, meski dalam mimpi-mimpinya yang paling
menyedihkan, bahwa pada suatu titik dalam hidupnya, akan tiba saat seperti ini.
Dia. Rahwana. Sang raja yang perkasa.
Saat ini, ia bukanlah Sang Dasamuka, dengan tatap garang sepuluh pasang mata yang sanggup membakar jiwa-jiwa hingga tak sanggup lagi
berdiri. Kepalanya tak sepuluh. Tatapannya jangankan membunuh. Kepalanya hanya satu,
lusuh, tunduk, menyedihkan, terpaku menatap entah apa di bawah sana yang mengikat kedua kakinya, memasung raga sekaligus jiwanya di tempat.
Di pojok semesta yang gelap ini, udara dipenuhi wangi. Persis seperti aroma udara Taman Asoka,
batin Rahwana berulang-ulang. Wangi itu. Wangi itu adalah satu-satunya sensasi yang mampu dirasakan panca indranya yang kacau balau.
Wangi itu saja yang memenuhi pusaran
benaknya, berputar-putar memilin kenangan demi kenangan di dalam sana.
Segala kenangan yang tertuju kepada satu nama
saja..
Kepada Shinta.
***

Angkasa meledak!
Rahwana terlonjak. Tubuhnya bak dialiri sejuta aliran petir yang membangunkannya dari tidur-
tidur tak jelas bersama mimpi-mimpi yang getas.
Kedua bola matanya berputar-putar panik.
Mencari sumber suara yang nyaris membuatnya betul-betul tuli pula. Dadanya gemuruh, menahan debaran jantungnya yang menggila.
Zat-zat pertahanan dalam aliran darahnya membanjiri otaknya.
Sedikit demi sedikit, petir itu reda. Pelan-pelan, Rahwana kembali ke alam nyata. Bagian-bagian
tubuhnya mulai kembali dapat dirasakannya. Aliran darahnya mulai menjadi lebih waras.
Wangi itu masih ada. Wangi Taman Asoka yang menyiksa mimpi-mimpinya. Tapi… ada yang berbeda. Dunia tak lagi gulita. Putih. Putih di mana-mana. Sekeliling Rahwana seperti tersusun
oleh tembok cahaya yang tak menyisakan sedikit pun ruang untuknya bersembunyi. Terang yang
menusuk penglihatannya, membuat sisa-sisa kegagahan dalam tatapnya semakin ciut. Dan di hadapan Rahwana, berdiri di satu titik dari mana tampaknya semua cahaya itu berasal,
berdirilah sosok yang tak asing lagi baginya.
Rama.
***

Meski sejuta cahaya membutakannya, lebih menyakitkan daripada gulita yang dingin membekukan, Rahwana tak kuasa melepaskan jerat-jerat ingatannya. Melihat Rama sontak
membuatnya murka. Oh, tidak, tidak… tidak….
Tidak. Ia tak boleh lagi murka. Ia sudah
bersumpah. Sudah berjanji, demi air mata Shinta yang mengalir pada siang itu, menjadi embun
sewangi bunga-bunga Asoka. Ia sudah
mengangkat sumpah…. Demi engkau, Shinta yang mulia, kupecahkan segala amarah. Demi engkau, Shinta yang mulia, kutenggelamkan segala
murka. Wajah Rama melejit di antara garis- garis cahaya putih, tepat ke dalam sukmanya.
Wajah itu begitu tampan, tenang, bijaksana. Tak tampak satu garis pun emosi keji pada otot-otot
wajahnya. Ah, ia justru tersenyum. Tersenyum menatap Rahwana yang tak kuasa bergerak bahkan sedikit saja.
Tubuh Rama bergerak perlahan, menghampiri tubuh Sang Dasamuka. Lalu diulurkannya tangannya. Jemarinya yang ramping menyentuh
puncak kepala Rahwana. Sesaat, ujung-ujung jemari itu bertengger, terasa sejuk di dahi Rahwana yang panas membara. Senyum Rama
kembali mengembang….
Tubuh Rahwana mengejang. Angkasa kembali
meledak. Rahwana menjerit murka.
***

Shinta. Shinta. Shinta.
Shinta, berbalut kain keemasan dan merah muda, berjalan perlahan dalam ruang tahanannya di Taman Asoka. Shinta, jiwa cantik yang terpenjara karena cinta. Diam-diam, Rahwana mengamatinya. Ada api
yang menjilat-jilat di dalam dadanya. Sebagai makhluk yang juga masih berjalan di dalam dunia, tak pelak Rahwana masih memiliki hasrat.
Apalagi jika dihadapkan dengan keindahan luar biasa yang selama ini diburunya hingga ke ujung
dunia.
Rahwana mengepalkan tangannya erat-erat.
Kelelakiannya membuncah. Nafsunya membubung nyaris hingga ujung jelajah.
Tidak!
Dengan tangannya yang perkasa, Rahwana menampar kepalanya sendiri. Tidak. Shinta
bukan wanita biasa. Ia titisan dewi, bukan betina mana-mana saja. Jika hanya demi pemuas hasrat kejantanannya, Rahwana bisa mengambil perempuan mana saja dari segenap penjuru Alengka. Tidak. Bukan Shinta. Tak pantas Shinta.
Perlahan, gemuruh hasrat itu padam. Digantikan oleh gemuruh lain, yang asalnya jauh dari dalam sukmanya. Bahkan Rahwana, monster durhaka
yang diburu Dewa Wisnu ke segenap semesta pun, sanggup jatuh cinta. Dan hanya kepada Shinta.
<p>"Shinta, Shinta, tak akan aku nodai dirimu.
Tak akan aku rusak kesucianmu. Memandangmu
cukup, meski penglihatan akan dirimu bukannya
tanpa siksa". </p>"Shinta, Shinta…. Oh, Dewa, jika cinta ini terlarang, mengapa Kau bangun ia begitu megah dalam sukmaku? *)"
***

Sejuta ingatan itu menjadi benang-benang yang saling membelit dalam benak Rahwana.
Ditingkahi cahaya lain, keemasan kali ini, yang seperti merembes keluar dari tubuh Rama, segala isi benaknya mulai bercampur baur.
“Tidurlah, Rahwana,” didengarnya Rama berbisik perlahan. “Tidurlah, tidurlah. Tak usah lagi resah. Masamu sudah berakhir, Rahwana. Saatnya jiwamu reda….”
“Rama…,” entah bagaimana, suara serak menyedihkan bagai suara hewan entah apa berhasil menyelinap keluar dari tenggorokannya.
Wahai, Rama, Rama…. Sumpahku padamu,
Shinta tak kunodai…. Shinta tak kukotori….
Sedikit pun tidak…. Istrimu masih suci….
Mata Rama adalah satu-satunya yang seolah bicara. Secercah binar yang ia tak paham apa.
Cahaya keemasan itu mulai menggeliat di seputar dirinya. Bayangan wajah Rama bergoyang dalam
pandangannya, mengabur dan mengabur bersama isi kepalanya.
Shinta…. Shin…,” dicobanya memanggil pujaan hatinya. Namun rupanya bibirnya telah menjadi
mati gerak. Seluruh tubuhnya perlahan-lahan mengosong.
Seolah seluruh udara dalam tubuhnya
tertarik keluar. Seolah raganya mengempis bersama, entah bagaimana, keberadaannya….
***

Wangi itu masih ambang-ambang di udara. Tipis saja, nyaris tak tertangkap oleh indra penciuman Rama.
Cahaya-cahaya itu masih di sana. Berpusar di sekeliling Rama, raja mereka yang mulia. Rama
sendiri berdiri tegak, di belakang bahunya seolah jubah keemasan yang berkibar.
Di kaki Rama, teronggok tubuh perkasa yang menyedihkan. Tubuh itu dingin. Matanya masih
terbuka, namun menatap kepada kekosongan abadi yang entah ada di mana. Wajahnya pucat, otot-ototnya yang indah tak berdaya di
balik kulit yang pias.
Rahwana, raja Alengka, telah mati. Mati
semati-matinya.
Di tangan Rama, sesuatu sewarna pelangi berdenyut megap-megap, seolah turut kehabisan
udara, seperti raga yang telah ditinggalkannya.
Itu rindu. Rindu milik Rahwana. Rindu warna- warni, berisi kelebatan langkah kaki Shinta di Taman Asoka.
Perlahan, Rama mengepalkan tangannya. Rindu itu berdenyut semakin sekarat. Lalu, akhirnya,
ia terburai di sela-sela jemari Rama. Pecah menjadi ribuan tetes air mata, jatuh bertaburan di atas dada Rahwana yang tak lagi berudara.
***
Di ambik dari
konser Sujiwo Tejo yang
bertajuk “Maha Cinta Rahwana”, digelar di
Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 30-31 Agustus 2013

INFRENO


Kemana lagi?
Adalagi kita bernapas,
Didarat bukan disamudera,
Adalagi Cinta sedalam
Lautan, bumi, bukan langit,
Langit hanyalah setinggi- tingginya
Kita bermimpi, bukan bercinta.
Lalu kemana kita harus interupsi?
Bukankah kita sedang berdiam diri?
Ya, lagi lagi kita terhempas ke dasar fana,
Tetapi dalam nyata kenapa ada fana?
Mungkin di muka Kenyataan, dunia ini bukanlah
nyata,
Dan kefanaan didunia ini adalah sedalamnya
kenyataan.
Bagaimana bisa?
Karena perahu kita juga sedang merangkak
diatas ombak sayang, bahkan tersesat
sedang layar kita adalah Cerita,
Ombaknya Air mata
Biru Lautnya Fana. Juga
Hembus Anginnya Lara.
sayang, fana itu berjalan dan berenang dimana
mana.
Di Aku, di kamu, di Kita, di Cinta dan Mereka.
Berdo’alah Semoga Fana Bukan di Neraka.
Karena Dunia kita sekarang juga bukan Dunianya
Surga.

"Ikbal"

PEREMPUAN SUKA ES KRIM & COKLAT, TAPI...

"Perempuan suka es krim dan cokelat, tapi lebih
suka kepastian"
Mereka tumbuh stalagmit di gua garba
Mereka hunjam stalagtit yoni ke lingga
Tiada humus
Jadi runyamlah


Kini Karun telah meninggal,
Semua yang akan dicintainya telah menikah,
Semua yang akan dicintainya telah meninggal,
Pohoh-pohon tangis
Karang-karang duka
Kurang kaldu
Di dermaga
Kelambu tiga warna bertelapak senja
Berjamang fajar di sidikalang
Di halmahera
Di ternate


"Jangan bangunkan orang bermimpi
Buatlah orang bangun jadi bermimpi"

Telah jelas kini
Ia punya cinta
Tapi tak kuasa mencintai,
Sejak itu kupikul kelopak embun menjadi
ketabahan yang sangar,

Airmataku menjelma tinta
Tanda tanganku di formulir nasib
Sebelum kedut di sudut mata
Sebelum deru kereta terakhir,
"Kau bisa berencana menikahi siapa
Tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk
siapa"
Kedut kedut sudut mata itu menyuarakan rimba,
Geragapan mulut lelaki itu di bawah pohon
pinangan
Di antara kecambah dan suling rotan
Di antara geliat dan pasak bumi,
Semoga kikuk mereka tak meninggalkan jejak
pada tebing galaumu
Di bukit kapur
Karena cinta membuat pagimu selalu baru



-Sujiwo Tejo

Jumat, 21 November 2014

Petualangan di MEDAN

Ini dia impian gwe dari kecil, pengen mengelilingi danau toba, Danau terluas di Indonesia ini
sudah memikat gw sejak lulus SD... maklum pas gw SD memang paling bandel suka ber tualang sama empat sahabat karib gw...
foto itu di ambil dari puncak danau toba loh Cukk... sayang pas gw kesitu cuaca lagi agak sedikit mendung jadi kurang jelas danaunya :(...




Ini dia petualang dari jawa yang ingin melihat keindahan danau Toba

Itu foto setelah kita nyebrang di pelabuhan Ajibata tepatnya di pulau samosir,
jiah pulau Samosir cuk, dulu gw cuma liat di TV...




                    Jiah gw keliatan kayak orang lagi galau, maklum pas gw kesitu gw lagi jombo
tau nggak cuk itu dimana... heuheuheu nggak lengkap katanya kalo ke Danau Toba nggak kesini, ini Air terjun si" piso-piso" katanya sih tertinggi di Sumatra, klo mau nyampe ke air terjun gw saranin siapin tuh kaki... katanya sih 1000 anak tangga cukk :),
udah dulu cuk besok gw bertaulang lagi... :)